Sabtu, 13 November 2010

Untuk Sebuah Nama

kau adalah purnama di tinggi pekat malam
tenggelamkanku dalam jelaga rasa yang bisu
gigil memecah hening, loronglorong kelam pun berkisah

andai awan tak mengusungmu pergi
mungkin, kita masih menulis diari yang sama
hias hari pada tiap lembar hingga tumbuh selaksa asa
pada dinding rahim, terlahir denyutdenyut baru
selalu

mimpimu, mimpiku
menggantung pada cerita bulan
:mungkin cinta

ceritamu terserak di antara retak hati
terendap luka dalam balutan lirih rindu
repihan kisah usang terhembus angin
luruh seiring berlalu waktu
:hanya ada, kenangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar